Semangat Baru di Rutan Bandung! Apel Pagi dan Penyematan Kenaikan Pangkat Pegawai Berlangsung Khidmat
Rutan Kelas I Bandung mengawali hari dengan apel pagi yang penuh semangat pada Senin ini. Kegiatan tersebut diwarnai dengan momen istimewa, yakni penyematan tanda kenaikan pangkat bagi empat pegawai yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pelaksanaan tugas mereka. Upacara yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan, Bapak Suriyanta, menjadi simbol semangat baru dalam upaya menerapkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Rutan Bandung.
Dalam sambutannya, Bapak Suriyanta menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh pegawai yang menerima kenaikan pangkat tersebut. “Kenaikan pangkat ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab yang lebih besar. Kami berharap seluruh pegawai dapat terus meningkatkan integritas dan profesionalisme demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya. Penyematan tanda pangkat ini menandakan bahwa Rutan Bandung berkomitmen untuk membangun tim yang solid, berdaya saing, dan berintegritas.
Apel pagi ini bukan hanya menjadi ajang penyematan tanda pangkat, tetapi juga sebagai wujud pembinaan dan motivasi bagi seluruh pegawai. Dengan suasana yang penuh semangat, acara ini mengukuhkan tekad Rutan Bandung untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pelayanan. Di bawah arahan Bapak Suriyanta, Rutan Bandung optimis bahwa pengimplementasian WBBM dapat terlaksana dengan baik, melalui kolaborasi dan komitmen dari seluruh anggota tim.
Kegiatan apel dan penyematan tanda pangkat ini diakhiri dengan tepuk tangan dan ucapan selamat dari rekan-rekan sesama pegawai. Dengan kebersamaan dan semangat yang tinggi, Rutan Bandung terus melangkah maju dalam memberikan layanan berkualitas bagi warga binaan serta masyarakat luas, sesuai dengan nilai-nilai integritas dan profesionalisme.
EMANG TAHANAN YANG SUDAH DI PENJARA MASIH PUNYA HAK YAH??
Jelas ada dong, kan Mereka juga manusia yang masih mempunyai Hak, Dasar Hukum nya ada di UU No. 12 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan Pasal 7 dan 8, sekarang aruba jelasin apa saja Hak dan Kewajiban Tahanan di Rutan Kelas I Bandung!
TAHANAN MEMPUNYAI HAK :
menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;
mendapatkan perawatan, baik jasmani maupun rohani;
mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan kegiatan rekreasional, serta kesempatan mengembangkan potensi;
mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak sesuai dengan kebutuhan gizi;
mendapatkan layanan informasi;
mendapatkan penyuluhan hukum dan bantuan hukum;
menyampaikan pengaduan dan/atau keluhan;
mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa yang tidak dilarang;
mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan dilindungi dari tindakan penyiksaan, eksploitasi, pembiaran, kekerasan, dan segala tindakan yang membahayakan fisik dan mental;
mendapatkan pelayanan sosial; dan
menerima atau menolak kunjungan dari keluarga,advokat, pendamping, dan masyarakat.
nah kalo yang di sebelah itu kan Hak nya,
sekarang Aruba mau ngasih tau Kewajibannya, ngga banyak kok, cuman ada 4 hehe
KEWAJIBAN TAHANAN :
menaati peraturan tata tertib;
mengikuti secara tertib program Pelayanan;
memelihara perikehidupan yang bersih, aman, tertib,dan damai; dan
menghormati hak asasi setiap orang di lingkungannya.
Kebanyakan ketuker nih Antara Rutan dengan Lapas, Rutan Bandung juga banyak yang menyebutnya Lapas Kebon Waru 🙁
Rutan tuh, tempatnya Terdakwa/tersangka atau biasanya disebut Tahanan yang masih menjalani pemeriksaan dan persidangan di pengadilan yang belum mendapatkan Vonis.
DASAR HUKUM
Berdasarkan Pasal 1 angka (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan KUHAP, yang dimaksud dengan Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan
Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung atau yang dikelan dengan Rutan Bandung adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Jajaran Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat
Beralamat di Jalan Jakarta Nomor 29, Kota Bandung Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung berkedudukan sebagai pelaksanaan teknis dibidang penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang Pengadilan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Terdapat 3 Seksi, 4 Subseksi serta 1 Urusan Tata Usaha yang mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing diantaranya : – Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) – Seksi Pelayanan Tahanan – Seksi Pengelolaan – Urusan Tata Usaha – Subseksi Umum dan Kepegawaian – Subseksi Keuangan dan Perlengkapan – Subseksi Adminitrasi dan Perawatan – Subseksi Bantuan Hukum & Pelayanan Tahanan – Subseksi Bimbingan Kegiatan Kerja
Jawara Kuring Siap Diterapkan di Lapas dan Rutan se-Jawa Barat
Rutan Kelas I Bandung kembali mencatatkan prestasi dengan meluncurkan inovasi unggulannya, “Jawara Kuring”, yang siap diterapkan di seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA se-Jawa Barat. Program ini merupakan terobosan baru di bidang Teknologi Informasi yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan data dan pelayanan publik. Acara peluncuran dihadiri oleh perwakilan dua pegawai dari masing-masing Lapas, Rutan, dan LPKA di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.
Kepala Rutan Kelas I Bandung, Bapak Suriyanta, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik. “Jawara Kuring adalah langkah nyata kami dalam memberikan pelayanan yang lebih efisien dan transparan. Ini bukan hanya sekedar inovasi teknologi, tetapi bagian dari upaya besar kami dalam mengimplementasikan reformasi birokrasi yang berintegritas. Kami berharap dengan penerapan program ini di seluruh Lapas dan Rutan di Jawa Barat, pelayanan publik akan semakin baik, cepat, dan akuntabel,” ujarnya penuh semangat.
Selain sebagai inovasi unggulan, “Jawara Kuring” juga merupakan wujud nyata pengimplementasian prinsip Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Rutan Kelas I Bandung. Melalui sistem ini, diharapkan proses administrasi dan layanan dapat lebih transparan, mudah diakses, dan tentunya mengutamakan akuntabilitas. Dengan hadirnya program ini, Rutan Bandung bertekad menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi di lingkungan pemasyarakatan.
Peluncuran “Jawara Kuring” menandai babak baru dalam pelayanan digital di pemasyarakatan Jawa Barat. Program ini diharapkan menjadi katalisator perubahan di bidang layanan pemasyarakatan, mempercepat integrasi teknologi di setiap aspek operasional, dan menjadikan pelayanan kepada masyarakat semakin prima dan penuh arti.
Panen Anggur Perdana, Warga Binaan Rutan Kelas I Bandung Berdaya dan Berprestasi
Kegiatan pembinaan warga binaan di Rutan Kelas I Bandung kembali membuahkan hasil gemilang dengan dilaksanakannya panen anggur perdana dari divisi perkebunan. Acara panen ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh seluruh pejabat struktural Rutan, yang turut bangga menyaksikan hasil kerja keras dan komitmen warga binaan dalam program pembinaan. Ini merupakan salah satu inovasi yang dijalankan Rutan Kelas I Bandung sebagai wujud nyata pengimplementasian program pembangunan yang bersih dan melayani.
Kepala Rutan Kelas I Bandung, Bapak Suriyanta, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. “Panen anggur hari ini bukan hanya sekadar hasil dari pembinaan, tetapi juga simbol dari semangat perubahan dan pemberdayaan warga binaan yang terus kami upayakan. Dengan integritas dan komitmen bersama, kami optimis pembinaan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan menjadikan Rutan Kelas I Bandung sebagai role model dalam pelayanan publik,” ujar Suriyanta.
Program ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan warga binaan, sekaligus menjadi sarana bagi mereka untuk belajar dan berkontribusi. Selain membina keterampilan praktis, kegiatan ini juga mendukung implementasi reformasi birokrasi dalam rangka mencapai pelayanan publik yang bersih, akuntabel, dan inovatif. “Dengan kegiatan ini, kami berusaha menunjukkan bahwa di balik tembok Rutan, ada potensi besar yang bisa dikembangkan,” tambah Suriyanta.
Kegiatan panen anggur ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh warga binaan untuk terus berpartisipasi aktif dalam program-program pembinaan. Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung keberhasilan Rutan Kelas I Bandung menuju pengelolaan yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi.
Hallo Sobat Waru! . Rutan Kelas I Bandung sangat amat menolak keras Gratifikasi!! . Bantu Laporkan jika sobat semua melihat tindak Gratifikasi di Rutan Kelas I Bandung! . #Rutan1BandungPastiWBBM . Making Change, Leave A Legacy and Making History! . #ZonaIntegritas #ReformasiBirokrasi #RBKUNWAS #KemenkumhamJabar #Masjuno . Rutan 1 Bandung Siap Menuju WBBM ! X : @Rutan1Bandung Facebook : Rutan Kebonwaru 📷 Tim_Owo
Kepala Rutan Bandung Ikuti Diskusi Evaluasi Kebijakan Layanan Paspor
Bandung – Kepala Rutan Kelas I Bandung, Bapak Suriyanta Leonardo Situmorang, turut serta dalam diskusi evaluasi strategi kebijakan yang bertema “Kepastian Hukum dalam Layanan Paspor Melalui Evaluasi dan Optimalisasi Kebijakan Permenkumham No. 18 Tahun 2022”. Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk terus mengoptimalkan layanan publik, termasuk dalam hal layanan paspor, yang berkaitan dengan kepastian hukum dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Dalam diskusi tersebut, Bapak Suriyanta menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk memastikan kebijakan yang diterapkan berjalan efektif. “Implementasi kebijakan harus diiringi dengan evaluasi berkala agar pelayanan yang diberikan dapat semakin baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Suriyanta. Ia juga menyiratkan bahwa segala upaya perbaikan layanan ini sejalan dengan komitmen menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), di mana reformasi birokrasi menjadi fokus utama.
Suriyanta menambahkan bahwa diskusi ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki layanan paspor, tetapi juga untuk memastikan bahwa seluruh sektor pelayanan publik, termasuk di Rutan Kelas I Bandung, terus mengalami peningkatan kualitas. Dengan adanya diskusi evaluasi kebijakan seperti ini, diharapkan seluruh satuan kerja dapat lebih memahami dan mengimplementasikan kebijakan yang lebih baik dan tepat sasaran.
KAMAR BLOK HUNIAN RUTAN BANDUNG DIDATANGI OLEH TIM PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE
Bandung, 18 September 2024. Warga Binaan Rumah Tahanan Negara kelas I Bandung berkumpul mendatangi Tim dari Puskesmas Ibrahim Adjie dalam rangka kegiatan Skrinning Massal Hepatitis C, Sifilis dan HIV. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya penanggulangan penyakit menular.
Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kerjasama antara Rutan Kelas I Bandung dengan UPTD Puskesmas Ibrahim Adjie dan Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan target 500 orang warga binaan untuk dilakukan skrinning.
Warga Binaan dengan hasil pemeriksaan positif akan dilakukan pemeriksaan lanjutan serta pengobatan lebih intensif.
“Rutan Bandung telah memiliki Klinik Pratama yang sudah memiliki izin operasional, dalam memberikan layanan kesehatan kepada warga binaan kami melakukan sinergitas serta mendapat dukungan dari stakeholder terkait” ungkap Suriyanta Leonardo Situmorang Kepala Rutan Kelas I Bandung.
“Tidak berhenti disitu, implementasi layanan kesehatan promotif dan preventif kami gencarkan kepada seluruh warga binaan beserta petugas dengan menciptakan budaya kerja positif melalui penataan kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja maupun lingkungan blok hunian” tutup kepala Rutan
Petugas Rutan Bandung Sumbang Medali Emas untuk Jawa Barat di Menkumham Cup 2024
Bandung – Prestasi gemilang diraih oleh Helga Algida, salah satu petugas Rutan Kelas I Bandung, yang berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingen Jawa Barat dalam Kejuaraan Nasional Federasi Kempo Indonesia antar Graha Kementerian Hukum dan HAM – Menkumham Cup 2024. Helga, dengan keahliannya dalam seni bela diri Kempo, berhasil mengalahkan lawan-lawan tangguh dari berbagai wilayah dan membawa kebanggaan tersendiri bagi instansi dan Jawa Barat.
Kepala Rutan Kelas I Bandung, Bapak Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi Helga ini. “Kami sangat bangga dengan pencapaian Helga. Kemenangan ini tidak hanya menunjukkan dedikasinya sebagai petugas yang berprestasi, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa semangat pelayanan prima dan integritas selalu kami junjung tinggi,” ungkap Suriyanta. Dalam narasinya, Suriyanta juga menekankan bahwa segala bentuk prestasi yang diraih oleh petugas adalah cerminan implementasi nilai-nilai yang mendukung Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Keberhasilan Helga di Menkumham Cup menjadi bukti bahwa pengembangan sumber daya manusia, baik dalam aspek profesionalisme maupun prestasi olahraga, adalah bagian penting dari reformasi birokrasi yang terus diupayakan di Rutan Kelas I Bandung. “Kemenangan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh petugas untuk terus meningkatkan kualitas diri dan berkontribusi bagi masyarakat, baik di dalam maupun di luar tugas,” tambah Suriyanta.
Beri Naturalisasi, Kemenkumham Dukung Jalan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026
Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan terus mendukung kemajuan olahraga Indonesia. Dukungan yang diberikan berupa naturalisasi kepada atlet sepak bola ini diharapkan akan bisa meloloskan tim nasional (timnas) menuju Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat mendatang.
Saat bertemu Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Erick Thohir, Supratman berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh demi terwujudnya capaian dan prestasi di bidang olah raga yang akan menjadi kebanggaan kita semua.
Tak hanya di sepak bola, dukungan juga akan diberikan kepada Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) yang menjadi induk olah raga basket tanah air.
“Pak Erick tadi melaporkan beberapa hal, terkait PSSI maupun Perbasi. Alhamdulillah beliau menyampaikan (tentang) pemberian dukungan yang optimal pada seluruh talenta-talenta (atlet) yang bisa mengangkat nama baik Republik Indonesia di kancah internasional, (khususnya) di dua cabang olahraga tersebut,” kata menkumham di Press Room Kemenkumham.
“Tentu ini tidak terlepas dari kontribusi yang dilakukan oleh Pak Erick, (terlebih) di cabang olahraga sepak bola, ini olahraga rakyat, olahraga kita semua,” ujar Supratman, Kamis (19/09/2024) pagi.
“Saya berharap mudah-mudahan dengan dukungan yang diberikan oleh Kemenkumham, terutama yang terkait dengan naturalisasi ini, akan bisa memberikan kontribusi nyata dalam upaya kita mengangkat dan meloloskan timnas kita di Piala Dunia 2026 yang akan datang,” tutupnya.
Sementara itu, Erick Thohir mengatakan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional atau Fédération Internationale de Football Association (FIFA) dan Federasi Bola Basket Internasional atau Fédération Internationale de Basketball (FIBA) telah memutuskan untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia. Erick menyatakan bahwa ini adalah hal yang luar biasa, karena kedua federasi ini telah melihat keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun olah raga.
“Ini justru prestasi, karena mereka (FIFA dan FIBA) melihat keseriusan pemerintah saat ini dan ke depan untuk membangun olahraga nasional. Karena memang dengan membangun olahraga, ini bagian kita untuk menyehatkan masyarakat Indonesia kedepan,” kata Erick.
Selain itu, lanjut Erick, PSSI juga telah menyiapkan sejumlah rencana, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang didalam melakukan pembinaan pemain timnas pada kategori U-17, U-20, dan senior.
“Ini sebagai bukti bahwa program ini tidak ada yang namanya shortcut quickwin. Semua itu harus berkesinambungan, dan Insya Allah ini akan menjadi percepatan yang baik untuk prestasi olahraga semua,” tutupnya.
Terbaru, saat ini pemerintah tengah melakukan proses naturalisasi terhadap pemain sepak bola Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Saat ini Mees Hilgers bermain di FC Twente dalam posisi bek. Hilgers diketahui mempunyai darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Manado. Sementara Eliano Reijnders bermain di PEC Zwolle, bisa bermain dalam posisi gelandang serang maupun sayap. Eliano memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku.