Author Archives: humasrutanbandung

Inspirasi Juara Dunia! Chris Putra, Dody Syahputra dan Dimas “Daddygee” Kunjungi Rutan Bandung, Berikan Motivasi Kebugaran Bagi Warga Binaan

Category : Humas Rutan Bandung

Inspirasi Juara Dunia! Chris Putra, Dody Syahputra dan Dimas “Daddygee” Kunjungi Rutan Bandung, Berikan Motivasi Kebugaran Bagi Warga Binaan

Rutan Kelas I Bandung mendapat kunjungan istimewa dari atlet binaraga dunia, Chris Putra—juara ajang China DMS Pro 2024 yang juga berlaga di Mr. Olympia, serta Dody Syahputra, peraih gelar Juara Dunia Binaraga Fisik WFF Universe 2022. Bersama mereka hadir influencer fitness Dimas “Daddygee” yang turut menyemarakkan kunjungan dengan sesi pengarahan khusus kepada warga binaan yang memiliki ketertarikan pada olahraga angkat beban. Kunjungan ini difokuskan pada peninjauan fasilitas gym serta pembinaan langsung, di mana para atlet memberikan masukan berharga mengenai manfaat aktivitas fisik dalam pembinaan kemandirian yang sejalan dengan program Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Chris Putra, yang Oktober lalu telah mengikuti ajang Binaraga paling bergengsi di dunia Mr. Olympia, menyampaikan motivasi kepada warga binaan untuk terus berkomitmen dalam menjaga kesehatan fisik dan mental melalui olahraga. “Saya berharap semangat berolahraga ini dapat membantu saudara-saudara di sini untuk mencapai kebugaran yang tidak hanya fisik, tetapi juga mental. Olahraga angkat beban bisa menjadi cara positif untuk melepas stres dan meningkatkan disiplin,” ujarnya dengan penuh semangat. Ia juga memberikan apresiasi atas inisiatif Rutan Bandung yang menyediakan fasilitas gym sebagai bagian dari pembinaan yang berkualitas.

Kepala Rutan Kelas I Bandung Suriyanta Leonardo Situmorang menyambut baik kehadiran para atlet yang dianggap dapat menjadi teladan bagi warga binaan. “Kehadiran Chris, Dody, dan Dimas sangat memberikan inspirasi bagi kami. Mereka adalah bukti nyata bahwa komitmen dan kedisiplinan dalam berolahraga bisa membawa perubahan besar,” ungkap Suriyanta. Menurutnya, kegiatan ini selaras dengan visi WBBM yang diimplementasikan melalui pendekatan pembinaan kemandirian yang komprehensif.

Dody Syahputra juga menambahkan saran mengenai optimalisasi fasilitas gym di rutan agar lebih maksimal dalam mendukung warga binaan berlatih fisik. “Kita bisa manfaatkan ruang ini lebih maksimal untuk mendorong pembinaan yang berfokus pada penguatan mental dan fisik,” ujar Dody, yang juga memberikan tips kepada warga binaan terkait teknik angkat beban yang benar. Dengan arahan dari para atlet profesional ini, warga binaan Rutan Bandung mendapat suntikan semangat baru untuk terus berlatih dan menjaga kesehatan, di mana mereka bisa memanfaatkan olahraga sebagai sarana perbaikan diri.


Mahasiswa Hukum Lampung Saksikan Langsung Program Kemandirian di Rutan Bandung: Dari Kebun Anggur hingga Budidaya Maggot!

Category : Humas Rutan Bandung

Mahasiswa Hukum Lampung Saksikan Langsung Program Kemandirian di Rutan Bandung: Dari Kebun Anggur hingga Budidaya Maggot!

Rabu 20 November 2024. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung mendapat kesempatan berharga untuk mempelajari pengelolaan pemasyarakatan di Rutan Kelas I Bandung dalam sebuah studi lapangan yang mengesankan. Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan keliling, di mana para mahasiswa diajak meninjau langsung fasilitas kunjungan, perkebunan anggur, budidaya maggot, hingga hidroponik sayuran. Dengan didampingi Ketua Jurusan Hukum Pidana, Dr. Ahmad Irzal Fardiansyah, serta jajaran dosen, para mahasiswa tampak antusias memahami program-program pembinaan yang diharapkan dapat membekali warga binaan dengan keterampilan mandiri.

Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Bandung dalam mengimplementasikan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). “Kami ingin menunjukkan bahwa pembinaan di sini bukan sekadar teori, tapi berorientasi pada pemberdayaan nyata bagi warga binaan. Dengan menunjukkan proses ini kepada generasi penerus bangsa, kami berharap mereka bisa melihat pemasyarakatan dari sudut pandang yang lebih konstruktif,” ujar Suriyanta.

Setelah berkeliling, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan di aula Rutan, di mana Kepala Rutan menjelaskan secara rinci tentang operasional, tantangan, serta inovasi yang terus dilakukan dalam program pembinaan. Mahasiswa tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengelolaan, regulasi, dan pendekatan rehabilitasi yang diterapkan di Rutan Kelas I Bandung.

Dr. Ahmad Irzal Fardiansyah, mewakili Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung, mengapresiasi keterbukaan pihak Rutan Bandung dalam memberikan edukasi langsung kepada para mahasiswa. “Kunjungan ini memberikan perspektif baru bagi para mahasiswa untuk memahami sistem pemasyarakatan dengan pendekatan yang lebih humanis dan progresif. Kami sangat berterima kasih kepada pihak Rutan Kelas I Bandung atas kesempatan dan ilmu yang diberikan hari ini,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan studi lapangan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami peran pemasyarakatan dalam membentuk kemandirian dan pemulihan warga binaan. Selain sebagai edukasi praktis, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi Rutan Kelas I Bandung untuk terus memperkuat sinergi dengan dunia akademis dalam mencapai target WBBM


Tingkatkan Ketahanan Pangan! Warga Binaan Rutan Bandung Diberi Edukasi Hidroponik untuk Masa Depan yang Lebih Mandiri

Category : Humas Rutan Bandung

Tingkatkan Ketahanan Pangan! Warga Binaan Rutan Bandung Diberi Edukasi Hidroponik untuk Masa Depan yang Lebih Mandiri

Senin 18 November 2024, Rutan Kelas I Bandung terus melaksanakan program pembinaan inovatif yang berfokus pada ketahanan pangan dengan memberikan edukasi intensif kepada warga binaan tentang teknik penyemaian bibit sayuran untuk hidroponik. Mengikuti arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, program ini merupakan wujud nyata dari komitmen Rutan Bandung untuk mencapai Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui pengembangan keterampilan yang memberdayakan warga binaan. Kegiatan yang berlangsung dengan dukungan Penyuluh Pertanian, Denischibolang, dan Tim Support dari PT Meroke Tetap Jaya ini membekali warga binaan dengan ilmu praktik pembuatan pupuk AB Mix hingga penanaman bibit ke dalam media hidroponik.

Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan harapannya agar program ini dapat menjadi bekal berharga bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat. “Program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam, tapi juga memberikan mereka keterampilan yang bisa digunakan di luar nanti. Kami ingin setiap warga binaan mampu mandiri dan berkontribusi bagi lingkungan di mana pun mereka berada,” ujarnya.

Selain itu, Muchtar selaku Kepala Subseksi Bimbingan Kegiatan Kerja turut menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata implementasi dari 13 Program Akselerasi Kementerian yang salahsatu poin nya berfokus pada pemberdayaan dan ketahanan pangan. Dalam pelaksanaannya, warga binaan diajarkan bagaimana memulai penyemaian bibit secara mandiri, meracik pupuk yang tepat, dan memindahkan bibit ke dalam media hidroponik untuk hasil yang optimal.

Penyuluh Pertanian Denischibolang menyatakan bahwa program ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. “Hidroponik adalah solusi pertanian modern yang bisa diterapkan dalam lahan terbatas. Dengan pelatihan ini, kami harap warga binaan tidak hanya paham cara menanam, tetapi juga melihat potensi usaha di bidang pertanian saat mereka kembali ke masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, tim dari PT Meroke Tetap Jaya turut memberikan dukungan dengan menyediakan bahan dan bimbingan teknik pemupukan yang efektif.

Edukasi ini menjadi salah satu langkah besar Rutan Kelas I Bandung dalam mengubah paradigma pembinaan warga binaan ke arah yang lebih produktif dan mendukung pembangunan ketahanan pangan nasional. Melalui keterampilan baru ini, warga binaan diharapkan mampu melihat peluang usaha di bidang hidroponik dan siap menghadapi tantangan ekonomi di luar sana dengan lebih percaya diri.


Perkuat Mental Baja! Tarung Derajat Jadi Andalan Pembinaan di Rutan Kelas I Bandung Sejak 2017

Category : Humas Rutan Bandung

Perkuat Mental Baja! Tarung Derajat Jadi Andalan Pembinaan di Rutan Kelas I Bandung Sejak 2017

Rutan Kelas I Bandung terus mengembangkan program pembinaan karakter melalui olahraga tarung derajat. Sejak dimulai pada 20 Mei 2017, satuan latihan khusus tarung derajat telah menjadi kegiatan unggulan yang diikuti dengan antusiasme tinggi oleh warga binaan. Latihan ini tidak hanya membentuk fisik yang kuat tetapi juga menanamkan nilai disiplin, ketangguhan, dan kendali diri, kualitas-kualitas yang esensial bagi mereka untuk menjalani masa depan yang lebih baik. Program ini juga sejalan dengan visi Rutan Bandung dalam implementasi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang menjunjung pembinaan holistik bagi warga binaan.

Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menegaskan pentingnya program ini sebagai bagian dari pembentukan karakter yang menyeluruh. “Tarung derajat bukan sekadar latihan fisik; ini adalah jalan untuk membangun mental yang kuat dan jiwa yang disiplin. Kami percaya bahwa melalui pembinaan ini, warga binaan akan memiliki bekal hidup yang lebih baik dan lebih berharga saat kembali ke masyarakat,” ungkapnya. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan program ini, terutama kepada para pelatih yang berkomitmen membimbing warga binaan dengan semangat dan dedikasi.

Isman, pelatih tarung derajat yang telah bertahun-tahun membina di Rutan Bandung, melihat potensi besar dalam olahraga ini untuk membantu perubahan karakter warga binaan. “Tarung derajat mengajarkan mereka untuk berani dan tegas, namun tetap mampu mengendalikan emosi. Ini bekal penting untuk masa depan mereka,” kata Isman. Ia menambahkan bahwa latihan ini juga memberikan ruang bagi warga binaan untuk menyalurkan energi secara positif sekaligus membangun keterampilan bela diri yang bermakna. Seiring dengan berjalannya program ini, Rutan Kelas I Bandung semakin berkomitmen untuk memberikan lingkungan pembinaan yang berkualitas bagi warga binaan. Selain mendukung upaya WBBM, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dari transformasi pembinaan yang progresif dan berfokus pada pemberdayaan individu. Dengan dedikasi yang tinggi, Rutan Bandung menjadikan tarung derajat sebagai bagian penting dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik bagi setiap warga binaan


Dukung Ketahanan Pangan, Rutan Kelas I Bandung Bangun Greenhouse Hidroponik

Category : Humas Rutan Bandung

Dukung Ketahanan Pangan, Rutan Kelas I Bandung Bangun Greenhouse Hidroponik

Rutan Kelas I Bandung terus berinovasi dalam upaya mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan greenhouse hidroponik di area brandgang Rutan. Proyek ini adalah salah satu bentuk implementasi dari 13 program prioritas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan. Dengan metode pertanian modern, greenhouse hidroponik diharapkan mampu menghasilkan sayuran segar yang dapat memenuhi kebutuhan internal dan memberi dampak positif bagi warga binaan.

Rutan Kelas I Bandung terus berinovasi dalam upaya mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan greenhouse hidroponik di area brandgang Rutan. Proyek ini adalah salah satu bentuk implementasi dari 13 program prioritas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan. Dengan metode pertanian modern, greenhouse hidroponik diharapkan mampu menghasilkan sayuran segar yang dapat memenuhi kebutuhan internal dan memberi dampak positif bagi warga binaan..

Kepala Subseksi Bimibingan Kerja, Muchtar mengatakan pembangunan ini akan segara rampung dalam waktu dekat. “Proses pembangunan greenhouse ini sudah mencapai 85%, rencananya pada akhir minggu ketiga bulan November 2024 Greenhouse ini sudah bisa ditanami berbagai macam sayuran” ujar nya. Selain itu kedepannya setelah pembangunan, akan diikuti dengan pelatihan khusus bagi warga binaan tentang teknik hidroponik. Mereka akan diberikan pengetahuan mengenai cara menanam sayuran dengan metode ini, yang efisien dan ramah lingkungan. “Kami ingin warga binaan di Rutan Bandung tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku aktif dalam program ketahanan pangan yang bernilai positif dan produktif,” tambah Muchtar.
Dengan adanya greenhouse hidroponik, Rutan Bandung menunjukkan komitmen tinggi terhadap pembinaan yang produktif dan bernilai ekonomi. Selain menciptakan kemandirian pangan, kegiatan ini merupakan langkah nyata menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui inovasi yang memprioritaskan kebermanfaatan, efisiensi, dan keberlanjutan.


Petugas Rutan Bandung Diperkuat untuk Tingkatkan Pengamanan dan Pembinaan

Category : Humas Rutan Bandung

Petugas Rutan Bandung Diperkuat untuk Tingkatkan Pengamanan dan Pembinaan

Rutan Kelas I Bandung melaksanakan kegiatan Penguatan Petugas Pemasyarakatan sebagai bagian dari penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Kegiatan ini bertujuan memperkokoh fungsi pengamanan dan pembinaan di lingkungan Rutan, yang menjadi kunci dalam pencapaian Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Para narasumber, termasuk Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama seperti Sudjonggo, Bambang Soemardiono, dan Imam Suyudi, memberikan pemahaman mendalam terkait peran penting petugas dalam menjalankan fungsi-fungsi ini seiring dengan implementasi 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

.

Dalam sambutannya sekaligus moderator, Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan profesionalisme dan komitmen para petugas. “Kami berupaya agar setiap petugas dapat memahami tugas mereka dengan lebih baik dan berkontribusi maksimal dalam menjalankan amanat Undang-Undang. Dengan penguatan ini, kami optimis Rutan Bandung mampu menjadi contoh pemasyarakatan yang aman dan mendukung pembinaan yang lebih efektif,” ujar Suriyanta.

 

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup prinsip-prinsip pengamanan berbasis pelayanan, hingga langkah-langkah proaktif dalam pembinaan yang berkelanjutan. Bambang Soemardiono, salah satu narasumber, menegaskan pentingnya sinergi antara pengamanan dan pembinaan untuk mewujudkan pemasyarakatan yang lebih baik. “Petugas pemasyarakatan adalah garda depan yang tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga membentuk karakter warga binaan agar lebih produktif dan siap kembali ke masyarakat,” kata Bambang.

Melalui kegiatan ini, Rutan Bandung memperkuat komitmen terhadap kualitas layanan dan pembinaan. Implementasi Undang-Undang Pemasyarakatan serta 13 Program Akselerasi diharapkan dapat menciptakan perubahan nyata dalam pelayanan pemasyarakatan, yang tidak hanya mengedepankan keamanan tetapi juga aspek pembinaan yang berkelanjutan dan positif.

 


88 Napi Narkoba-Love Scamming Dikirim ke Lapas Maximum Security Nusakambangan

Category : Humas Rutan Bandung

88 Napi Narkoba-Love Scamming Dikirim ke Lapas Maximum Security Nusakambangan

Cilacap -Puluhan narapidana (napi) dengan kategori resiko tinggi dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan. Napi tersebut berasal dari wilayah Provinsi Banten dan Jawa Timur.

Kamis (14/11/2024), rombongan napi tersebut diangkut menggunakan empat bus. Masing-masing wilayah menggunakan dua bus yang terpisah.
Rombongan pertama membawa napi dari Jawa Timur dengan jumlah 48 warga binaan menggunakan bus berwarna hitam. Mereka tiba di Dermaga Cilacap dengan dikawal ketat pihak kepolisian pukul 07.57 WIB tadi

Berselang 20 menit kemudian, rombongan napi berjumlah 40 dari Kantor Wilayah Banten juga tiba di lokasi dengan pengawalan yang sama. Mereka tampak menggunakan 2 bus berwarna biru
Waktu yang ditempuh untuk sampai ke Lapas Super Maximum Security Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan sekitar 30 menit. Jalur yang dilalui merupakan hutan belantara.

Saat ditemui di sela pemindahan, Direktur Pengamanan dan Intelijen Imigrasi dan Pemasyarakatan, Brigjen Teguh Yuswardhie menjelaskan pemindahan ini merupakan program akselerasi dari Kementerian Imigrasi Pemasyarakatan.
“Kementerian Imigrasi Pemasyarakatan melaksanakan pemindahan Warga Binaan. Hari ini ada 2 UPT wilayah, yaitu wilayah Banten dan Jawa Timur. Jumlah totalnya ada 88 warga binaan, 40 dari wilayah Banten dan 48 dari wilayah Jawa Timur,” kata Teguh kepada detikJateng, Kamis (14/11/2024).

Teguh memerinci para napi berisiko tinggi ini masih melakukan penyalahgunaan narkoba, love scamming, serta penipuan online dari dalam lapas dan rutan. Selain itu, pemindahan napi ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas.
“Kegiatan ini merupakan akselerasi program bapak menteri dari 13 program akselerasi yang pertama pemberantasan peredaran narkoba dan pelaku penipuan yang berada di dalam lapas. Lalu mengatasi permasalahan overcapacity dan over crowding dengan solusi yang komprehensif. Di samping itu ini selaras dengan Asta Cita Presiden yaitu pemberantasan narkoba,” terangnya.

Teguh mengungkapkan para napi yang dipindahkan sudah melalui proses asesmen. Mereka yang dipindahkan masih kerap melakukan tindak kejahatan di dalam lapas.
“Jadi warga binaan yang kami pindahkan melalui proses asesmen, di mana hasilnya menunjukkan tingkat risiko yang cukup tinggi. Kemudian di antara mereka warga binaan juga di dalam lapas mereka masih melakukan tindak pidana seperti delivery control terhadap narkoba dan skimming atau penipuan,” jelasnya.

Teguh menyebut para narapidana ini masih kerap mengonsumsi narkoba meski sudah berada di dalam lapas. Terbukti dengan masih adanya napi yang positif menggunakan narkoba saat disidak.”Diduga mereka juga masih menggunakan narkoba di dalam lapas ini terbukti dari hasil operasi yang kami laksanakan terhadap warga binaan didapati ada yang positif menggunakan jenis narkoba sabu-sabu, ekstasi, dan ganja,” ungkapnya.

Teguh mengungkapkan mayoritas yang dipindahkan merupakan gembong narkoba. Ada juga yang terlibat kasus pembunuhan.
“Kasus pembunuhan dan mayoritas kasus narkoba (gembong narkoba). Ini tingkat hukuman tinggi. Ada seumur hidup, hukuman mati, rata-rata mereka di atas 5 tahun,” pungkasnya.


48 Napi Berbahaya dari Jatim Dipindah ke Lapas Nusakambangan

Category : Humas Rutan Bandung

48 Napi Berbahaya dari Jatim Dipindah ke Lapas Nusakambangan

Madiun -Sebanyak 48 narapidana dari lapas se-Jatim dipindah ke Nusakambangan. Para napi yang dipindah rata-rata terjerat kasus narkoba dan punya rekam jejak perusuh.
Pemberangkatan 48 napi itu transit di Lapas Pemuda kelas II A Madiun di Jalan Yos Sudarso Kota Madiun dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB, Kamis (14/11/2024).

Pemberangkatan dipimpin langsung Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Jatim, Heri Azhari. Heri menyebut pemindahan dalam upaya keamanan dari resiko gangguan stabilitas dalam lapas.
“Pemindahan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Narapidana yang dipindahkan memiliki rekam jejak yang berpotensi mengganggu stabilitas di lapas asal,” kata Heri.eo.

Menurut Heri, pemindahan 48 napi ke Lapas Nusakambangan agar bisa lebih terkontrol dalam pengawasan. “Dengan dipindahkan ke Nusakambangan, diharapkan pengawasan terhadap mereka lebih terkontrol. Semua kita transit dari Madiun,” ujar Heri.
Dari 48 narapidana tersebut, kata Heni, terlibat dalam berbagai kasus berat, seperti narkotika dan kejahatan terorganisir lainnya. Mereka dipindahkan dengan menggunakan kendaraan khusus yang dilengkapi keamanan tinggi dan dalam kondisi tangan serta diborgol dengan pengawalan melekat dari pihak Kepolisian dan Lapas

“Para narapidana ini terlibat dalam berbagai kasus berat, seperti narkotika dan kejahatan terorganisir. Mereka dipindahkan dengan menggunakan kendaraan khusus yang dilengkapi keamanan tinggi dan dalam kondisi tangan diborgol,” tandas Heni.
Data yang dihimpun detikJatim, jumlah napi di Lapas se Jatim mencapai 27.326 orang. Mereka menjalani hukuman di berbagai lapas yang tersebar di Jatim.

 


MASIH MEMPUNYAI HAK WALAU SEDANG DIHUKUM!

Category : Humas Rutan Bandung

MASIH MEMPUNYAI HAK WALAU SEDANG DIHUKUM!

Meskipun sedang menjalani masa pidana, Warga Binaan masih mempunyai Hak yang harus diterima, apa saja? mari Aruba kasih tahu!

Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 Pasal 9, 10 dan 11 Tentang Pemasyarakatan, Narapidana juga memiliki Hak dan Kewajiban.

 

KENAPA DI KASIH HAK? KAN MEREKA UDAH NGELAKUIN SALAH!

 

Jawabannya, karena menurut Sistem Pemasyarakatan, Narapidana itu harus dibina, untuk memperbaikin diri, menyadari kesalahannya, tidak mengulangi tindak pdana, dan kembali menjadi Manusia Seutuhnya. jadi mereka mempunyai hak khusus dan mempunyai kewajibannya juga. Apa saja Hak dan Kewajibannya? sini Aruba kasih tau hehe

satu-satu dulu yaah Aruba jelasinnya, karna lumayan banyak, sekarang Aruba kasih tahu apa saja,

HAK NARAPIDANA :

  1. Menjalankan Ibadah Sesuai Agama
  2. Mendapatkan Perawatan
  3. Mendapatkan Pengajaran/Pembinaan
  4. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
  5. Mendapatkan Layanan Informasi
  6. Mendapat Penyuluhan dan Bantuan Hukum
  7. Menyampaikan Pengaduan.
  8. Mendapat Bahan Bacaan/siaran media massa
  9. Mendapatkan Perlakuan Secara Mansiawi
  10. Mendapatkan Jaminan Keselamatan Kerja
  11. Mendapatkan Pelayanan Sosial
  12. Menerima/Menolak Kunjungan

 

lumayaan banyak kan hehe, tapi masih ada lagi, hanya saja untuk hak berikut ada syarat ketentuannya hehe, Hak yang dimaksud memiliki persyaratan tertentu diantaranya :

  1. Berkelakuan Baik
  2. Aktif Mengikuti Pembinaan
  3. Menunjukan Penurunan tingkat risiko

nah jika memenuhi persyaratan, maka mempunyai Hak tambahan yaitu :

  1. Remisi
  2. Asimilasi
  3. Cuti Mengunjungi/dikunjungi Keluarga
  4. Cuti Bersyarat
  5. Cuti Menjelang Bebas
  6. Pembebasan Bersyarat
  7. Hak Lain sesuai ketentuan Perundang-undangan

 

DIMANA ADA HAK, DISITU ADA KEWAJIBAN

 

nah karena sebelumnya udah Aruba Jelasin apa saja Haknya, sekarang Aruba kasih tahu apa saja  Kewajibannya :

  1. Menaati Peraturan Tata Tertib
  2. Mengikuti Program Pembinaan
  3. Memelihara kebersihan keamanan dan ketertiban
  4. Menghormati Hak Setiap orang

 

Itu dia Hak dan Kewajiban Narapidana yang ada di Rutan Kelas I Bandung!


Rutan Kelas I Bandung Segera Luncurkan Wartel Khusus Pemasyarakatan di 5 Titik

Category : Humas Rutan Bandung

Akses Komunikasi Lebih Mudah! Rutan Kelas I Bandung Segera Luncurkan Wartel Khusus Pemasyarakatan

Rutan Kelas I Bandung bersiap meluncurkan inovasi layanan komunikasi dengan mendirikan Wartel Khusus Pemasyarakatan yang akan memudahkan warga binaan dalam berkomunikasi dengan keluarga. Proyek yang bekerja sama dengan vendor PT Muffaindo Komunikasi ini rencananya akan melibatkan 26 unit telepon yang ditempatkan di lima titik di area blok hunian. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Rutan Bandung dalam mewujudkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dengan menghadirkan layanan berkualitas yang lebih ramah bagi warga binaan dan keluarga mereka.

Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan bahwa akses komunikasi bagi warga binaan adalah kebutuhan penting yang kini mendapat perhatian lebih serius. “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih manusiawi dan memudahkan warga binaan tetap terhubung dengan keluarga. Wartel Khusus ini akan menjadi solusi yang efektif dan aman untuk mereka berkomunikasi dengan keluarga di luar,” ujar Suriyanta. Ia menambahkan, layanan telepon ini juga akan diawasi dan diatur dengan prosedur keamanan yang ketat, memastikan privasi dan kenyamanan semua pihak.o.

PT Muffaindo Komunikasi sebagai vendor yang ditunjuk juga telah melakukan tinjauan teknis di lokasi pada hari selasa tanggal 12 November 2024 guna memastikan instalasi berjalan lancar. Ridho selaku CEO PT Muffaindo Komunikasi yang juga secara langsung dating ke Rutan Kelas I Bandung menuturkan, “Kami senang bisa bekerja sama dengan Rutan Bandung dalam program yang begitu berarti ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan layanan terbaik agar setiap unit telepon dapat digunakan dengan efektif dan aman.”

Dengan langkah nyata seperti ini, Rutan Bandung semakin dekat dalam mencapai visi WBBM melalui pelayanan yang bersih, aman, dan inklusif. “Kami berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi satuan kerja lain di pemasyarakatan dan membawa dampak positif bagi hubungan keluarga yang terpisah sementara waktu,” tutup Suriyanta penuh harapan.


Arsip Berita