HALAL BIHALAL DENGAN BOTRAM (MAKAN BERSAMA) BERALAS DAUN PISANG

WhatsApp Image 2022-05-09 at 14.34.40
280268014_728883344813407_1613403530820830778_n
280223492_983376299028831_1132185899212106454_n
280207878_1162896607821469_5376188331075020715_n
280101573_128336449804892_3974496154766128096_n
280415571_402289961753296_4017747507552772077_n
280177213_969403987057355_3735533576816658746_n
280351268_5637217163034710_7746025227622611914_n
280195506_337068985195796_2597709604103309453_n
WhatsApp Image 2022-05-09 at 14.34.40 (1)
previous arrow
next arrow

Meski Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu tapi nuansanya masih sangat terasa, Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung hari ini selenggarakan tradisi halal bihalal yang selalu melekat usai perayaan Hari Raya Idul Fitri berakhir. Halal bihalal yang berlangsung di Aula “Bale Paseban Sabanda Sariksa” Rutan Kelas I Bandung ini diikuti oleh Jajaran Pejabat Struktural beserta seluruh Petugas Juara Rutan Kelas I Bandung setelah pelaksanaan Apel Perdana Kementerian Hukum dan HAM yang terpusat di Jakarta secara virtual.

Halal Bihalal yang diawali dengan Sambutan dari Kepala Rutan Kelas I Bandung, Riko Stiven, serta para pejabat struktural kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin bersama sebagai bentuk syukur telah berhasil menjalankan berbagai ibadah di bulan Ramadhan dan rasa syukur dalam menyambut bulan Syawal 1443 H.

Dalam sambutannya, KaRutan Bandung menyampaikan bahwa kegiatan Halal Bihalalal ini sangat baik dilaksanakan dengan harapan seluruh pegawai dapat saling bermaaf-maafan secara langsung dan demi mempererat tali persaudaraan antar jajaran.
“Dalam hidup ini ada 4 action plan yang perlu kita ketahui bersama agar menjadi pribadi yang baik dan sukses yaitu Etichs,Habit,Cultural dan Dollar. Artinya, dalam bekerja kita harus menjunjung tinggi etika (etichs) yang baik, maksud etika disini adalah dengan bekerja sepenuh hati mengutamakan kepuasan masyarakat semua itu kita jadikan sebagai suatu kebiasaan (habit) yang baik yang kita pegang teguh dengan penuh integritas dan profesionalisme sehingga membentuk sebuah budaya (Culture) dilingkungan kerja kita dengan 3 aksi terebut akan membuka aksi yang terakhir yaitu peluang rizki dari Allah SWT untuk menafkahi keluarga kita dengan rizki yang halalan Toyyiban.” ucapnya.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan ramah tamah berupa Botram atau dalam budaya Sunda berarti makan bersama, makanan yang telah disiapkan secara lesehan dan disajikan dengan beralaskan daun pisang yang tidak terputus menjadi simbol perekat persaudaraan dan tidak terputusnya tali silaturahmi antar sesama.